Terlihat indah saat semuanya tenang |
Akhir-akhir ini alam selalu tampak
marah. Bagaimana cara kami untuk membuat
alam tenang? Kami ingin bersahabat dengannya. Saat alam marah semuanya
akan menjadi bencana. Bencana banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan kemarau
yang berkepanjangan. Kami tahu semuanya karena perbuatan kami. Apakah kita tak
bisa saling memaafkan? Biar semua menjadi baik tanpa ada rasa gelisah. Sepertinya Tuhan mengerti bahwa
manusia sering ingkar janji sehingga alam pun belum ingin bersahabat dengan kami.
Perjalanan Semarang-Yogyakarta (31 Januari 2014) dengan ditemani alunan lagu dari musisi jalanan.
Lagu dari ebiet "Berita kepada Kawan"
Perjalanan ini, Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk, Disampingku kawan
Banyak
ceritaYang mestinya kau saksikan, Di tanah kering bebatuan
Tubuhku
terguncang, Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap kering rerumputan, Perjalanan
ini pun
Seperti jadi saksi, Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya, Ketika di kutanya mengapa
Kawan coba dengar apa jawabnya, Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati, Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya
di laut, Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak, Kepada matahari
Tetapi
semua diam, Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri, Terpaku menatap langit
Barangkali
di sana, ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana, Mungkin
Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita, Yang selalu salah dan bangga dengan
dosa-dosa
Atau alam mulai enggan, Bersahabat dengan kita coba kita bertanya dengan rumput yang bergoyang
Lagunya mengingatkan kita betapa alam begitu marah kepada manusia. Manusia sering membuat alasan dengan menyalahkan alam yang sudah tua. Bukan salahnya menjadi tua, karena semua kehidupan akan bertambah usia tinggal bagaimana kita merawatnya. Semoga kita bisa bersahabat dengan alam. Ujian di bulan-bulan ini kita hadapi dengan kesabaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar