Tepatnya hari senin, gue menyambut tamu spesial yang datang jauh-jauh mengunjungi gue. Mbak Putri yang cantik dari Purwokerto dan Temenku yang tersayang Irma dari Semarang. Selamat datang ditanah Yogya.
Sebelum mereka merencakan ke Yogya, gue mulai berpikir untuk mengajak mereka muter-muter Yogya. Tapi gue bingung pakek apa?? Tiga makhluk ini tidak bisa mengendarai motor *Kasian. Padahal Yogya tanpa Motor sulit untuk backpakeran. Okeh, itu tidak penting. Yang penting adalah kebahagiaan bersama. Oh iya ada satu jalan yaitu memakai Trans Yogya.
Pertama kali datang pastilah mb putri. Dari Purwokerto-Yogya naik kereta api membutuhkan waktu tiga jam dengan biaya transportasi 50K untuk kereta ekonomi (udah enak kok) berangkat dari Stasiun Purwokerto mampir bentar di Stasiun Kutoarjo dan turun di Stasiun Lempuyangan. Dari Stasiun Lempuyangan kami naik becak dengan harga 10 K ke Malioboro. Perut mb Puti mulai lapar (kalau gue udah sarapan ceritanya), akhirnya kita menuju tempat jualan pecel-pecel lokasinya tepat di depan pintu masuk pasar Bringharjo. Di sana kita mulai memesan pecel yang harganya 10K, lumayan buat ganjal perut. Kalau untuk wisata kuliner di Yogya gue gak begitu tahu, Yogya terkenal dengan makanan manis dan kami tidak menyukainya.
Sambil menunggu Irma datang dari Semarang, kami berjalan-jalan dulu sekitar Malioboro (ke Miroto). Oh iya, untuk biaya transportasi dari Semarang-Yogya pakai Bus Ramayana sebelas dubelas harganya sama Nusantara 40K membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Kalau mau lebih murah pakai bus ekonomi ajah hanya 24K (Ini kendaraan yang biasa gue gunaiin kalau mau ke Yogya-Semarang hehe). Berhubung si Irma butuh kenyamanan lebih enak pakai Nusantara.
Sekitar jam 12.30 akhirnya si Irma datang. Lokasi pertama yang dituju adalah menitipkan barang bawaan mereka yang banyak. (Maklum, kita langsung jalan gak pulang ke rumah soalnya kejauhan). Pentipannya pastilah ditempat swalayan Mall Ramai disanakan biasanya ada tempat penitipan barang. Sudah selesai semua barang dititipin kita menuju musola di tempat toko pakaian muslim Al-Fath (Musola disini enak banget). Sudah siang,kita mulai mencari makan (bingung lagi mau makan dimana). Makan di samping Mall Ramai. Mm... jangan coba makan disini udah mahal terus makanannya tidak begitu menggairahkan.
Selesai makan gue merencanakan mengajak mereka ke Museum Benteng Vredeburg (gue belum masuk di museum ini..Haha *Kasian). Tapi, sayang museumnya lagi nggak bukak (Kenapa ya?).Oke rencana kedua gue adalah ke Taman Pintar Yogyakarta. Ini tempat wisata yang menurut gue mencerdaskan anak bangsa. Hehe. Ini kedua kalinya gue maen disini.
Taman Pintar Yogyakarta |
Gue: Mas, buka kan?
Mas Loket: Iya, untuk berapa orang?
Gue: Untuk 3 orang mas
Mas Loket: Mahasiswa, ya?
Gue: (menganggukkan kepala, haha. Sebenarnya kite bukan mahasiswa lagi tapi pengacara (Penganggur banyak Acara).
Akhirnya berhasil juga masuk Taman Pintar dengan harga 15 k/ orang. Di mulai pintu dengan melihat sejarah-sejarah Yogya dan disana adaa lukisan-lukisan presiden. Dari presiden Soekarno sampai Presiden SBY. Dari ke Enam Presiden tersebut, yang keliatan gagah menurut kami pak Soekarno sama pak SBY. :D
Semua yang ada di taman pinta kami telusuri kecuali bioskopnya, permain yang ada disana juga kami coba.
Alhamdulillah sepertinya Taman Pintar, tempat wisata yang mengesankan. Tapi keadaan mulai gak seru, kami ingin foto-foto di depan Taman Pintar gak bisa soalnya setelah kami turun dari gedung menuju ke lantai bawah, Yogya mulai di guyur hujan. Akhirnya kami menunggu hujan dulu sampai reda di food courtnya taman pintar . Kami makan somai (8 k/porsi) dan es krim (5 k) untuk mengisi perut menuju perjalanan selanjutnya.
Setelah ke taman pintar gue mengajak mereka ke Sekatenan (pasar rakyat) dengan keadaan Yogya yang masih hujan rintik. Ternyata mereka gak berkesan ke Sekaten soalnya becek. Akhirnya kita kembali lagi ke Mall Ramai untuk mengambil barang dan hunting kamera DSLRnya Irma.
Sesampainya di Ramai, kami mulai mencari tempat toko yang jual kamera dilantai dua, karena gue gak berbakat sebagai guide, kami muter-muter saja di sekitar lantai dua tempat jualan hape. Gue mulai inget, kayaknya tempat kamera satu lokasi dengan jualan laptop yaitu dilantai 3. Akhirnya sampai juga di tempat penjualan kamera, satu toko cukup untuk meyakinkan Irma membeli kamera yang udah lama dia inginkan.
Sebenarnya gue masih ada rencana lagi mau mengajak mereka ke Taman Lampion, karena cuaca Yogya yang mendung, akhirnya rencana kami batal.
Oh ya ada cerita lagi. Gimana nasib barang yang kami titipkan???? Haha
Mba penunggu barangnya tahu kalau kami nitipin barang bukan untuk masuk swalayan, kayaknya mbanya kesel deh..haha, mimpi apa mbaknya semalam.
Ini hari pertama yang kami lewatkan bersama di Yogya, masih ada hari kedua.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar