Senin, 20 Januari 2014

Penipuan Lowongan Kerja (Anda mau ke Lampung dan Bali)

Ternyata kebahagiaan dan kesedihan itu sangat dekat dengan kita. Dalam satu hari gue merasakannya dan itu tepat tanggal 13 dan 16 Januari 2014 gue kena tipu. Sudah dua kali gue tertipu dan  Alhamdulillah tidak rugi secara material yang rugi hanya mental sedikit. Ini juga buat pelajaran gue (jangan percaya sama orang lain erni..ckck)

Cerita yang pertama

Waktu itu gue jalan-jalan sama mba Fitri seperti biasanya gue menunggu email yang datang. Email yang datang langsung dari hape langsung gue cek mungkin ada lowongan kerja baru atau  surat pemanggilan kerja dari perusahaan/rumah sakit yang gue nantikan.

“Klinting” bunyi BB gue, ternyata ada email yang masuk dan itu sangat-sangat membahagiakan ada panggilan kerja dari HRD rumah sakit mitra keluarga. Gue inget banget gue masukin lamaran kerja kesana dan itu penempatannya di Lampung (katanya sih rumah sakit tersebut buka cabang di Lampung). Gue udah ngayal bisa pulang sekalian ke rumah bareng saudara gue dan bahagianya lagi dari lampung kerumah gue hanya 7 jam. Rasanya bahagia banget hati ini. Gue gak sabar buka pdf yang belum di baca gara-gara di hape gue gak bisa kebuka. Setelah gue dapat email tersebut ada sms yang masuk di hape gue. 

Ini bukti SMS penipuannya (dengan no hape 082393322239
Gue semakin bahagia. Belum sempet membuka emailnya, BB gue berbunyi lagi dan ternyata itu komentar-komentar dari teman-teman yang dapat email surat panggilan tersebut. Mereka berkomentar bahwa itu penipuan, masak ada surat panggilan yang memesan nomor urut. Gue makin penasaran untuk membuka surat panggilan tersebut.

Sesampai di rumah gue langsung membuka surat panggilan tersebut lewat laptop plus sambungan internet (ya iyalah ernii..hehe). Bener sekali teman masak surat panggilan ada promo travel segala. Dan itu pastinya pembohongan publik. Astaqfirullah masih ada orang yang mencari keuntungan diatas porang yang lagi butuh pekerjaan. Itu sih gak seberapa penipuannya. Dan lebih parah lagi adalah cerita gue kedua.

Cerita yang kedua

Saat itu gue sedang menjelah dunia maya, sepeti biasa liat-liat sinopsis drama korea, lowongan kerja dan info pendaftaran kuliah. Lagi asyik-asyiknya di depan leptop hape gue berbunyi. Nomor tidak di kenal dan dilanjutkan sms. Sms itu sangat membuat gue syok bahagia sms dari dr Edwin PD 3 FK Undip (Penipu Pertama). Ini yang disebut bahagia banget. Gue dapet sms untuk pergi ke Bali di acara seminar gizi dari dikti. Siapa yang gak bahagia. Sempat sih logika berpikir gue jalan, tapi itu semua terkalahkan oleh kesenangan hati gue. Bali boook....Balii.... Katanya gue bisa dapat transport gratis lagi dan gue di suruh memberikan alamat rumah untuk diantarkan undangannya dan nomor rekening untuk biaya transportasi. Gue di suruh konfirmasi ke Pak Rektor (Penipu kedua). Jantung gue dek-dekan begitu cepat gak sanggup bicara dan akhirnya yang menelpon pak rektor mbakku.

Ini no hape dr. Edwin palsu 081511358698
Sekitar jam satu siang gue di sms nomor suratnya dan gue juga ditelepon oleh si penipu tersebut.

Penipu (yang mengaku dr. Edwin pd 3 FK Undip): Mba, di sana ada atm terdekat tidak?
Gue (dengan muka terhipnotis): Jauh pak ( dan memang untungnya jauh).
Penipu: Mba, sisa saldo di rek mba berapa? Ini nanti buat pertanggung jawaban di atasan.
Gue: 100 ribu, Pak (dengan wajah senyum-senyum malu).
Penipu: Mba, gak ada no rek lain selain di muamalat?, seperti mandiri atau BNI? Biar enak transfernya.
Gue: Gak ada mba, tapi kalau nomor rek saudara atau teman boleh tidak? (dodol banget)
Penipu: Boleh-boleh (dengan suara seneng)

Tanpa sadar atau gue dipengaruh hipnoptis si Bapak tersebut. Gue berusaha mencari nomor rek mandiri, dari mulai no rek saudara (Saudara gue seneng banget, gue mau ke Bali..Bali book) sampai no rek teman dan tetangga ckck (gue bener-bener merasa begok). Untungnya mbakku dan mba Fitri lagi pergi, otomatis gue gak ada yang bantu. Gue mulai putus asa dan gue selalu berdoa ( Ya Allah semoga ini rezeki..sampai segitunya coba ckck). Di tengah-tengah pencarian nomor rek, akhirnya mba Fitri datang. Gue langsung memeluknya dan langsung menanyakan dia ada nomor rek mandiri tidak. Mba Fitri mulai menyadarkan gue. Dia menipuk pundak gue dan menyuruh gue duduk. Dia menenangkan dan menyadarkan logika berpikir gue.

Mba Fitri: Erni..Sadar...ayo kamu ceritakan kenapa kamu bisa ke Bali.
Gue: Aku di sms PD 3 FK (Penipu Pertama) buat ke Bali untuk seminar dan aku di suruh untuk konfirmasi pak rektor (Penipu kedua).
Mba Fitri: Nah, sekarang kamu pikirin deh, gak mungkin pak rektor terjun langsung buat kamu ikut seminar itu.
Gue: Iya sih mba. Aku sempet mikir gitu, toh ada dosen-dosen gizi. Kok gak melalui mereka.
Mba Fitri: Itu dia..Kamu itu ketipu bener deh..Kalau kamu nanti ke ATM, kamu bakal dihipnotis dan tanpa sadar mentransfer semua uang di ATMmu ke nomor rek mereka. makanya mereka minta no rek Mandiri karena mereka ada no rek itu.
Gue:  Iya ya mba (Gue mulai sadar)....astagfirullah aku ketipu.. Mah (mbakku) juga ke tipu, untung ada mba Fitri.
Mba Fitri: Kamu kan masukin lamaran kerja secara online dan data-datamu sudah tersebar luas, itu dimanfaatin orang untuk nipu. Kamu harus hati-hati.
Gue: Iya mba..huhu..

Gue langsung inget saudara-saudara gue di rumah yang sudah tahu bahwa gue ke Bali. Gue harus cepet konfirmasi bahwa itu penipuan, nanti mereka cerita-cerita ke tetangga. Malulah gue gak jadi ke Bali. Gue cepet-cepet menelpon mereka.. gak jadi ke Bali book..Bye Bali..Haha


Dibalik cerita tersebut, gue mengambil hikmahnya. Semoga ini sebagai pembelajaran gue agar gue tidak tertipu lagi untuk kedepannya. Dan gue tetep harus bersyukur dalam keadaan gimana pun.



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML