“Malu”, cocok untuk ekspresiku ketika aku bertemu denganmu nanti. Walau pun aku tidak akan tahu ekspresi mukaku seperti apa, tapi aku masih berharap untuk bertemu denganmu.
Takdir. Semuanya takdir yang akan menyusun cerita tentang aku dan kamu. Ketika takdir mempertemukan kita lagi, hanya satu kata inginku ucapkan yang sudah terlalu lama tersimpan dihati.
“Maaf.”
Maaf karena tidak memberimu peluang dalam hidupku. Tapi sebenarnya dalam hatiku. Kamu berhak untuk menyukaiku dan menyayangiku, karena hatiku mulai tumbuh karena dirimu.
Tapi itu semua mungkin tidak akan berarti lagi untukmu. Mungkin, engkau akan mengatakan kepadaku.“Kamu memainkan hatiku.” Aku akan menerima kata-kata itu dan sekali lagi “Maaf”. Setelah itu, baru aku bisa menjalani hidupku tanpa beban. Aku, kamu dan semua orang tidak akan tahu jodoh itu seperti apa. Mungkin suatu saat nanti, kita bisa menjadi teman dan mempunyai pasangan yang akan mencintai kita dengan perasaan yang tulus.
Cukupkah jika hanya seorang pria mencintaimu sedangkan kamu tidak mencintainya? Menurutku itu tidak cukup, karena mungkin saja suatu saat nanti ada seseorang yang mencintai kita dan kita juga mencintainya dengan perasaan yang tulus. Menerima segala kekurangan dan kelebihan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar