Sabtu, 05 April 2014

Mau Sehat Harus Sabar

Kemarin saya ikut menemani kakak untuk merubah askes (punya saudara sepupu yang sakit) ke BPJS. Baru tahu BPJS dan JKN itu apa. Buru-buru mau daftar JKN nih :D....

 Program pemerintah yang baru-baru ini adalah solusi yang  untuk meringankan beban biaya pengobatan. Dulu program kesehatan berbentuk kartu askes (asuransi kesehatan), jamsostek, jamkesmas, dan lain-lain. Terhitung Januari 2014 pemerintah meluncurkan dan membuka program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan ini adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Untuk lebih jelas langsung ke TKP.

Saya baru tahu lho sebenarnya pemerintah mewajibkan untuk mengikuti program JKN dan  membayar iuran jaminan. Loh, lalu bagaimana yang tidak mampu membayar iuran (miskin)? Pemerintah menggolongkan jaminan kesehatan menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI). Jadi yang bayar perbulan itu untuk membantu masyarakat yang tidak mampu (berpikir postif, pemerintah tidak akan mengambil tanpa izin (korupsi) uang BPJS). Semua harus berubah haluan ke BPJS termasuk pekerja/BUMN dll. Iuran jaminan yang dibayarkan tergantung kelas perawatan, ya kalau mau kelas I perawatannya iuran lebih besar (50K) daripada kelas III (22.2K). Mungkin, iuran ini berbeda di setiap wilayah kalau di Yogyakarta untuk perawatan kelas I itu 60K, kelas II 40K, dan kelas III 25K. 

Antre JKN
Menurut pendapat saya program pemerintah ini cukup bagus, tapi bagamina dengan prosedur dan birokrasinya? Masyaalllah harus bener-bener sabar. Saya dan kakak menunggu 5 jam dari jam 08.00 pagi di RS Sardjito untuk menemui sang dokter. Kalau yang sakit parah sudah tepar duluan dah gak sanggup antre. Bukan di RS saja yang antre, di kantor BPJSnya kita juga harus sabar antre (untuk merubah askes ke JKN). 

Ya memang prosedurnya seperti itu menurut saya, awalnya. Tapi setelah kesana-sananya pemikiran saya berbeda lagi. Ini birokrasinya kok puanjang banget. Setiap kita mau ke rumah sakit dan memakai kartu sehat kita harus antri 5 jam dulu baru ketemu dokter. Itu sih menurutku tidak wajar. Harus dibenahi birokrasinya.

Oke saya simpulkan “kesehatan memang mahal harganya” dan “harus sabar itu kuncinya” Semoga program kesehatan ini membantu masyarakat untuk menjadi orang sehat*Eh


Salam Sehat (SS)
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML