Senin, 27 Agustus 2018

Keluarga dari Purwokerto (Liburan ke Pantai Ngobaran)

Sebelum saya menulis,  saya terlebih dahulu mengecek tulisan terakhir saya. Oh Alhamdulillah ternyata saya sudah menulis di tahun 2018 #koplak. Oh tahu kah Anda, bulan November saya akan mendapatkan satu keponakan lagi, yang artinya saya semakin tua (nangis lagi di pojokan). Lanjut...
Judul kali ini adalah “Keluarga dari Purwokerto”.

A: Kenapa keluarga dari Purwokerto? Emang elu ade darah jawa ape?
B: Kagak ada cuy, baunya aja kaga ada. Tapi muka udah mendukung (maklum bunglon, dimana aye tinggal di sana lah orang bilang gue mirip orang Jawa, Lampung, Palembang (eh ini ya bener dikit, asle komering), untung kagak dibilang orang ‘arab (kagak mungkin, peseek *ups).  Elu bilangnya ape jika selama saya di Purwokerto, itulah salah satu keluarga saya, selain keluarganya Mba Put. Thanks a lot to Purwokerto families.

Jauh jauh mereka dari Purwokerto niat silaturahim ke rumah (maksudnya ke Jogja). Niatnya liburan sekalian silaturahim. Thank you lagi buat kalian, dan akhirnya saya liburan yeay. Oh ya ‘kalian’ di sini adalah perkenalkan mba Owi, Tyas, Ijang, Sasa, dan Mas Adit.
Ijang sudah mengabarkan satu hari sebelumnya, bahwa mereka akan ke Jogja. Menantikan esok paginya. Saya belum mengubungi mereka. Sekitar jam 9 (sembilan), ada panggilan tak terjawab via wa “ijang” akhirnya saya telepon balik dan menanyakan apakah mereka jadi ke Jogja, tapi karena suara mesin air yang bunyi mulu. Akhirnya komunikasi diteruskan melalui wa.
Dan Yeay

Menjelang jumatan mereka sampai dari magelang, ternyata mba ow dan lainnya minap di magelang, tempat sodaranya mba ow . Selesai jumatan melanjutkan obralan obrolan kecil dan sesekali menikmati keseruan asian games (badminton) sambil menunggu sasa (adek ijang) yang datang dari Solo.  Sasa datang dan kami pun berangkat. Tujuan ke Pantai Ngobran. Tahukah Anda saya sempat juga mengepost jalan jalan ke Pantai Ngoboran dan Ngerenahan. Tak ada yang berubah, berubahnya adalaha di mana pantai bawah yang biasa buat menikmati foto-foto sekarang di tutupi ombak. Ombaknya lagi pasang.

Oke pamer foto dulu ceritanya.
Check it out

Ombaknya lagi pasang
Karangnya masih sama seperti yang dulu
Sore hari

Makan pop mie dan teh hangat dan setelah itu menikmati sunset dari tebing batu. Hasilnya Masya Allah.
Solat magrib balik ke Jogja bertemu dengan sepupu mba ow di Jogja yaitu Mas Didit. Jam menunjukkan pukul 8 (delapan) artinya perut harus mulai di isi. Akhirnya, kami memutuskan umtuk makan di festifal go food. Banyak pilihanya jadi bingung. Sekedar informasi  festifal go food hanya sampai tanggal 31 Agustus 2018. Oh ya sekedar informasi lagi pakai go pay di Gramedia dapat cashback 20.000 (mayan bukan) haha.
Setelah makanan habis, terjadi musyawarah kecil di keluarga mereka. Biasalah ini. Setelah selesai ke Jogja keluarga ini mau memutuskan untuk jalan-jalan kembali. (Ah menyaksikan mereka musyawarah diskusi ingat sodara sodara ku yang aku sayang *peluk-peluk jauh). Dan akhirnya, musyarah selesai. Sebelum saya di antar pulang. Kami makan es krim dulu, nongki nongki cantik di Mcdonal (bagi royalti ya) haha.



Oke keluarga dari Purwokerto. Thank you. Sampai ketemu lagi. Sehat sehat kalian *peluk kangen dari jauh.
Read More




Jumat, 16 Maret 2018

Tambah Personil...Artinya?

Hai Hai..
saya sudah lama tidak berjumpa dengan blog kesayanganku. (*peluk cium dulu). Saya harus periksa setiap sudut dindingnya yang penuh dengan sarang laba laba (*celingak celinguk). Bagi saya menulis itu mood mood an, padahal gak boleh lo ya.

Saya akan menceritakan kisah yang menurut sebagian orang tak penting, tapi menurut saya penting.

About age (sok english), ada yang tersinggung di sini (saya yang tersinggung, menangis dipojakan). Dari judul postingan saya aja tambah personil (kamu kapan? jangan di tanya). Saya mencoba untuk membayangkan diri saya sendiri, kalian mungkin tidak sanggup menjadi saya (siapa yang mau jadi lu Ni). Saya lulus tahun 2016 dan tidak segera cari perkejaan masih lala ye ye dan tidak terasa sekarang tahun 2018, mamen.

Saya mendapatkan keponakan yang ke-4 di tahun 2016 keponakan dari kakak sepeguruan (maksudnya kakak ketiga ) lahiran anak yang pertama. Tahu kah kalian di tahun 2018 ini kakak seperguruan saya ini melahirkan anak kedua. Alhamdulillah bersyukur menambah personir keluarga Syaifuddin. Tahukah kalian lagi (mengulang kalimat) bertambahnya personil mengartikan bahwa saya semakin ber UMUR, teman teman (menangis dipojaan lagi). Saya menjadi tante dengan 6 keponakan (kapan anak sendiri? hihi *kode kode)

Oke apa yang saya lakukan selama ini dengan perubahan yang begitu cepat dan saya hanya menunggu. Saya menunggu apa, menunggu kamu. Iyah kamu (entah siapa *senyum licik).
Tahun 2016-2018 lalu seiring dengan bertambahnya personil dan artinya usia saya bertambah (udah cucok lah nikah *kode). Saya merasa tak banyak berkontribusi dalam kehidupan (huhuhu.. apalah saya ini)

1. Saya menjadi babysister keponakaan saya di Makassar (harusnya saya dapat sertifikat buat pengajuan proposal (haha)-2016
2. Alhamdulillah di wisuda ke-2 (yeah)-2016
3. Alhamdulillah lebaran haji dirumah (mungkin ini yang sangat jarang terjadi)- 2016
4. Sempat kerja 1 bulan kurang di Jatim (tapi tak usah dimasukkin di CV ini haha) -2017
5. Ke Pare- 2017
6. Survey Risnakes - 2017
7. Saya menjadi babysister untuk yang kedua kalinya -2017/2018
8. Keponakan bertambah (tambah personil) - 2018.

Artinya saya semakin tua. Hahaha (sadar saya menangis dipojaan). Tahukah anda saya merasa kurang berbagi selama saya menyelesaikan studi, sehingga saya dan irma (teman yang paling cerewet) memutuskan untuk membagi sedikit ilmu di ilmugizidasar.wordpress.com. (promo)


Sewajibnya saya tetap bersyukur diberi kesehatan selama saya hidup.







Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML